Bertempat di aula kantor setempat, Kantor Urusan Agama Kecamatan Depok Kabupaten Sleman menyelenggarakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan pada hari Jumat, 09 Desember 2016. Bertindak sebagai narasumber adalah Mayor Inf. Prajarso Komandan Rayon Militer (Danramil) XI Depok, Sleman. Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh para Pengurus Organisasi Sosial Kemasyarakatan Islam, Pimpinan Pondok Pesantren, dan Tokoh Masyarakat.
Komandan Rayon Militer Depok ini menyampaikan bahwa semua Warga Negara Indonesia harus senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Waspada dan mengantisipasi segala bentuk acaman keutuhan negara, baik yang datang dari Dalam Negeri maupun Luar Negeri. Indonesia adalah negara yang kaya raya. Sumber Daya Alamnya sangat melimpah. Jumlah penduduknya sangat tinggi. Sehingga, menjadi incaran bangsa-bangsa lain untuk menguasai Indonesia, baik dari aspek politik maupun ekonomi. Ada Empat Wawasan Kebangsaan Indonesia yang harus selalu dijaga oleh bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Eko Mardiono, S.Ag., MSI., Kepala KUA Kecamatan Depok, menyampaikan bahwa kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan ini dilaksanakan karena untuk merespon positif dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan beragama yang terjadi pada era sekarang ini. Peserta Sosialisasi ini juga diingatkan dengan bahaya radikalisme agama dan terorisme di belahan dunia.
Islam adalah agama rahmat bagi alam semesta sebagaimana firman Allah SWT, “Kami tidak mengutus Engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam” (QS. Al-Anbiya’: 107). Nabi Muhammad SAW pun bersabda, “Aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak umat manusia.” (HR. Bukhari Muslim). Diingatkan pula bahwa Umat manusia di muka bumi ini diciptakan berbeda-beda. Allah SWT berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal” (QS. Al-Hujurat: 13).
Islam mempunyai prinsip: “Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku” (QS, al-Kafirun: 6). Islam juga mmepunyai prinsip: “Bagi Kami Amal Kami dan Bagi Kamu Amal Kamu” sebagaimana firman-Nya: “Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu, bagi kami amal kami dan bagi kamu amal kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati" (QS. al-Baqarah: 139).
Perbedaan justru harus dijadikan sebagai media dan penguat motivasi diri untuk saling berlomba-lomba berbuat kebajikan. Sehingga, umat manusia di muka bumi ini dapat saling mengisi dan melengkapi untuk kebaikan dan kemajuan bagi semua, demikian Eko Mardiono.
0 komentar:
Posting Komentar